Tinggalkan jejak anda melalui komentar

Selasa, 21 Juni 2011

Bangku Taman Itu

matahari belum terlihat sinarnya, keramaian masih bersembunyi, tapi seorang anak gadis sudah terbangun dari tidurnya. entah apa yang akan ia lakukan di pagi buta ini. kaki kecilnya pun turun dari kasur dan mulai melangkah, terus melangkah meninggalkan kamarnya. ia lalu menuju kamar orang tuanya yang masih tertidur pulas. gadis itu mencium kening orang tuanya dan keluar. kemudian kaki kecilnya melangkah lagi hingga meninggalkan rumahnya. kini ia melangkah di tengah kesepian pagi, ia melangkah pergi menuju sebuah taman yang tak jauh dari rumahnya. gadis itu lalu duduk disebuah kursi besi yang terdapat di pinggir taman. kursi itu dingin karena udara malam. tapi gadis itu tetap saja duduk dengan nyaman.
gadis itu hanya duduk diam tenang, dengan muka yang sedikit sedih. entah apa yang sedang ia pikirkan.

matahari sudah mulai terbit, keramaian sudah mulai terlihat. gadis ini masih tetap duduk tenang di bangku taman. seorang anak laki-laki yang sedang berjalan melihatnya dan mendatanginya. anak laki-laki ini melihat gadis itu dari dekat dengan muka kebingungan. lalu anak laki-laki ini bertanya pada gadis itu.
"sedang apa kamu di sini pagi-pagi begini?"
gadis ini diam saja, dan anak laki-laki ini kembali bertanya.
"hey, kamu sedang apa? kenapa kamu diam saja"
lalu gadis ini menjawab.
"aku sedang duduk, apa kau tak melihatnya?"
"aku tahu kamu sedang duduk, tapi apa yang kamu lakukan di taman ini? ini kan masih pagi sekali?"tanya anak laki-laki ini dengan lebih sabar.
"aku ingin menyendiri saja, aku ingin merenung"
"kalau boleh tahu, memangnya kau sedang ada masalah?"
"mungkin bisa dibilang begitu"
"kalau kau mau cerita, apa masalahmu?"
"aku dan keluargaku mau pindah dari sini"
"mau pindah kemana?"
"aku juga tak tahu, dan aku juga tak mau"
"kenapa?"
"karena aku harus meninggalkan teman-teman ku, terutama kamu"
"aku? bukannya kita tidak dekat"
"ia, kita memang tidak dekat, tapi aku selalu memperhatikan kamu"
"memperhatikanku? memang kenapa dengan aku?"
"kamu itu orang yang baik, kamu selalu membantu orang lain yang membutuhkan"
"karna itu. kapan kamu akan pindah?"
"besok pagi, tolong bawa aku pergi agar aku tak ikut pindah!" 
"aku tidak bisa, kalau orang tua mu mencari bagaimana?"
"biarkan saja, aku tak mau pindah kog."
"kalau alasanmu pindah karna tak mau berpisah dengan teman-teman dan juga aku, kamu kan bisa kemari kapan pun kamu bisa?"
"ya kalau aku diperbolehkan, kalau tidak"
"aku yakin orang tuamu pasti memperbolehkan mu, mereka kan selalu baik dengan teman-teman"
"ia ya."
"jangan sedih lagi ya, sekarang kamu pulang sebelum orang tuamu meencarimu"
"terima kasih ya"
"ia sama-sama teman" jawab laki-laki itu dengan senang.

lalu gadis ini pun pulang. dan hari kepindahannya pundatang, semua teman-temannya mengucapkan selamat tinggal. tak lupa juga anak laki-laki itu. dia juga memberikan sesuatu pada gadis ini. dan memohon untuk datang ke taman itu lagi kalau dia bisa.

bertahun-tahun berlalu, tetapi gadis kecil yang kini sudah menjadi seorang gadis remaja yang cantik tidak pernah datng ke taman itu. anak laki-laki yang juga sudah menjadi remaja yang tampan selalu menunggu gadis itu dari awal gadis itu pindah hingga saat ini. tapi penantian laki-laki ini terhadap gadis itu tak sia-sia. gadis itu datang walau sudah lama tak ke taman itu. laki-laki ini sedikit lupa dengan gadis itu karena gadis itu sangat cantik. gadis itu juga sedikit lupa dengan laki-laki itu.
lalu gadis itu mulai berbicara dengan laki-laki itu.
"hai, apa kabar mu, maaf jika aku tak pernah ke sini"
"hai, aku baik-baik saja, tak apa aku yakin kalau kau akan ke taman ini lagi. dan aku senang akhirnya kamu datang"
"aku juga senang bisa bertemu dengan mu"
"kamu semakin cantik ya, aku sampai sedikit lupa"
"kamu bisa saja" jawabnya malu
"ya bisa donk,"
"sebenarnya kenapa kamu menyuruhku dan menungguku di taman ini"
"itu karena aku ingin mengungkapkan sesuatu kepadamu"
"apa itu?"
"gadis cantik, aku suka dengan mu sejak pertama bertemu, saat kau dan aku masih kecil"
"mengapa kau suka aku?"
"karena kau punya sesuatu yang dapat membuatku tersenyum, mengingatmu saja aku bisa tertawa"
"terima kasih atas pujiannya, aku juga suka dengan mu"
"serius kah kau?"
"ya aku serius, kamu adalah laki-laki yang sangat baik"
"terima kasih, kalau begitu sekarang kita pacaran?"
"maaf untuk itu aku tak bisa, karena umur kita belum cukup untuk itu, tapi tenang kau akan tetap jadi sahabat bagiku hingga nanti umur kita cukup untuk pacaran"
"ok, tidak apa-apa, aku setuju sahabat"

mereka pun tertawa dan berbincara terus hingga sore hari dan saat umur mereka cukup mereka menjadi sepasang kekasih di bangku taman itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar