Tanganku terbuka dan kurasa kehangatan
Kehangatan yang masuk dan merasuk hati serta jiwa
Kini pikiran dan logika tak tertuju pada individu
Namun kita
Seribu bibir mengatai kita layaknya orang muda beradu kasih
Kau mungkin putih dan aku hitam
Kau pembela kebenaran dan ku pejuang kesabaran
Kita berjalan dalam liku dan arus yang tak sama
Namun tangan mu masih ku genggam erat
Diantara kita terdapat jarak bagaikan jurang
Dan tangan kita menjembataninya
Kau dan aku adalah dua sisi mata uang
Kita tak segaris sejalan
Namun kita tetap berjalan dengan jalinan
Menikmati liku dunia dengan senyuman bulan sabit
Kau dan aku yang tak pernah sama
Namun saling mencinta
Kau dan aku, kita bersaudara
Endahe saduluran manut rehing Pangeran,
Sami dene ngajeni, wah mbiyantoni
Nadyan beda agama wah beda golongannya
Tunggal rasa pambekan pri kamanungsan,
Kluwung pindhanya endah ing warna,
Nyawiji mbangun urip kang adya, tentrem raharja
(KPK 319)
TUHAN CINTA SEMUA BANGSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar